Wednesday, October 21

Tanah Suci, Doa dan Jodoh


Saya bertemu jodoh agak lewat di usia 28 tahun. Bukan tidak berusaha, doa tidak putus-putus dipanjat kepadaNya, bukan sedikit airmata yang tumpah dan ada ketika juga berputus asa. Namun, di sebalik kelewatan itu, terselit hikmahnya di mana saya dapat memperbaiki kelemahan diri sebelum berkongsi hidup bersama seorang insan yang bernama suami.

Itu bukan kisahnya. Kisahnya adalah doa dari sahabat/teman yang kita tidak ketahui. Setelah saya khabarkan saya akan berumahtangga selepas 4 bulan mengenali seorang lelaki ternyata mengejutkan teman-teman. Manakan tidak, tiada "tanda-tanda" yang saya sedang ber"kawan" dengan seseorang yang istimewa ketika itu. Setelah kad undangan diedar kepada teman-teman dan jemputan dihulur, seorang kenalan semasa berkursus yang lebih bersifat bapa kepada saya menyatakan yang dia ada mendoakan saya supaya bertemu jodoh ketika menunaikan fardu haji pada tahun itu. Begitu juga seorang teman di pejabat, beliau mengerjakan umrah serta mendoakan saya supaya bertemu jodoh. Subhanallah, langsung tidak saya ketahui dan saya tidak juga meminta mereka mendoakan saya. Alhamdulillah. Sesungguhnya doa seorang sahabat pada sahabat yang lain tanpa diketahui sangat makbul. Baya sangat terharu dengan doa tulus mereka.

Doa itu senjata orang mukmin. Kita tidak pasti bila doa kita akan dimakbulkan namun jangan berhenti berdoa dan jangan berputus asa dengan rahmat Allah.

2 comments:

  1. hehehe, gambaq dari internet, ada link di gambaq tu... tak perasan kot. Tak termampu lagi pakai DSLR :D

    ReplyDelete

Apa kata anda?

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin