Dia ternampak anak patung "spongebob" di atas almari... tidak tercapai dek tangan, dia menyuruh saya,"Umi tolong ambik spongebob sat, Umi kan tinggi....adik tak sampai"
Bagusnya ayat dia...tersenyum saya dibuatnya.
Saya teringat pada suatu sesi temubual di radio IKIM 2 hari lalu. Topik perbincangan mengenai anak-anak mengikut apa yang mak/ayah katakan @ buat.
Pakar motivasi tersebut menceritakan tentang seorang kanak-kanak sekolah rendah yang asyik menyebut "ba alif ba ya" sehingga guru sekolahnya merasa risau. Lalu dipanggilnya ibu ayah murid tersebut. Ibu ayah tersebut tidak pula menyebut perkataan itu di rumah. Cikgu kehairanan. Lalu di tanya kepada pakar motivasi, siasat punya siasat, memang ibu ayah tersebut tidak menyebutnya di rumah, TETAPI, sewaktu memandu, dalam keadaan marah dan tertekan dengan sikap pemandu, si ayah terlepas perkataan itu, dan tanpa disedari, si anak mendengar perkataan itu.
Kadang-kadang tanpa kita sedari, kita akan terungkap perkataan-perkataan yang mungkin memberi kesan kepada anak-anak. Sebaik-baiknya sewaktu kita marah, cubalah kita berdiam diri agar kita tidak mendatangkan mudarat kepada yang mendengarnya.
Saya juga mengingati diri sendiri agar berhati-hati di dalam menuturkan kata-kata. Luka di luar nampak di mata, terluka di hati, siapa yang tahu... mungkin akan menjadi luka seumur hidup.
